Obat jelas lebih banyak manfaat daripada mudaratnya ketika digunakan sesuai dengan dosis dan resep dokter dan aman bila dikonsumsi dengan benar. Namun setiap obat juga dapat memiliki efek samping, namun masih dapat di toleransi oleh tubuh untuk beberapa dosis tertentu sesuai anjuran dokter. Di negara-negara maju yang taraf kesehatannya lebih tinggi, pengaruh negatif obat adalah penyebab kematian nomor empat (Ingat mengapa Michael Jackson meninggal dunia?). Di negara berkembang seperti Indonesia, lebih banyak orang yang meninggal karena tidak mampu beli obat daripada karena pengaruh negatifnya. Sekarang yuk pahami lebih lanjut tentang efek samping obat!
Untuk menghindari efek negatif obat, banyak cara telah dilakukan. Perusahaan farmasi selalu mencantumkan kontra indikasi dan interaksi obat di setiap kemasannya. Mereka juga memonitor efek samping obat dan selalu melakukan perbaikan untuk menekan efek negatifnya.
Banyak obat baru yang efek sampingnya baru diketahui setelah beredar di pasar. Bila efeknya fatal biasanya akan dilakukan penarikan. Obat-obatan yang penggunaannya tidak luas mungkin perlu waktu lama untuk mengetahui semua potensi negatifnya.
7 Tips dan Cara Cermat Dalam Menghindari Efek Samping Obat
1. Baca dosis dan aturan pakainya
Setiap obat berbeda kekuatannya. Bacalah dosis obat dengan cermat ketika Anda akan mengkonsumsinya. Bila dokter menyarankan setengah tablet, jangan mengubahnya sendiri karena Anda merasa kekuatannya kurang. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukannya. Tanyakan juga ke dokter atau apoteker bila Anda akan menggerus atau memecah tablet. Beberapa jenis obat harus ditelan secara utuh.
2. Lihat tanda peringatan
Beberapa obat berpengaruh terhadap kemampuan Anda berkendara atau mengoperasikan mesin. Bila Anda meminumnya, Anda harus berhenti berkendara atau menjalankan mesin agar tidak mengalami kecelakaan. Obat-obatan ini memiliki tanda peringatan segitiga merah di labelnya.
3. Ketahui efek samping obat
Sejumlah obat memiliki potensi efek samping yang ringan dan juga berat atau berdampak negatif. Beberapa obat penenang, obat anti hipertensi dan obat anti epilepsi, misalnya, dapat menimbulkan impotensi. Anda juga harus waspada terhadap potensi efek samping obat berikut:
- Obat antikoagulan warfarin -> perdarahan
- Obat penurun kolesterol simvastatin dan atorvastatin -> masalah otot
- Obat anti peradangan ibuprofen -> perdarahan
- Obat penenang diazepam-> menekan kerja sistem saraf pusat
- Obat diuretik furosemide -> ketidakseimbangan garam dalam tubuh
- Obat penenang citalopram -> sindrom serotonin seperti sakit kepala, kejang otot, kecemasan, bingung dan berkeringat.
Bila Anda curiga obat yang Anda minum menyebabkan efek samping, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
4. Jangan sembarangan memberikan obat bebas kepada anak
Jangan memberikan obat bebas kepada anak kecuali labelnya secara spesifik menyebutkan boleh dikonsumsi anak-anak. Anak-anak bukanlah orang dewasa berukuran kecil. Mereka memiliki sensitivitas dan daya respon yang berbeda terhadap obat sehingga tidak semua obat untuk dewasa dapat diberikan kepada anak.
5. Bacalah kandungan isi dan tanggal daluwarsa obat
Banyak obat bebas yang memiliki nama atau merek berbeda-beda namun kandungannya sama. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi obat yang sama dalam kemasan merek yang berbeda untuk menghindari overdosis.
6. Beritahu dokter bila Anda:
- sedang hamil atau menyusui
- alergi terhadap obat tertentu
- memiliki diabetes, penyakit ginjal atau liver
- sedang meminum obat lain atau suplemen/herbal
- sedang menjalani diet khusus
Obat-obatan tertentu tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Obat juga dapat berinteraksi dengan obat lain, makanan dan suplemen tertentu. Dokter perlu mengetahui kondisi Anda agar dapat meresepkan obat yang aman.
7. Mintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda
Bila Anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung atau hipertensi, Anda perlu mengkonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam jangka panjang. Obat yang Anda minum seringkali perlu diselangi obat lain agar tidak memberikan efek negatif yang merugikan kesehatan.