Strategi Marketing Jitu Buat Bisnis Lo Laku Keras – Lo punya bisnis keripik, kacang, atau snack lain yang katanya enak, tapi kok yang beli cuma temen-teman deket doang? Jangan sedih—itu masalah klasik yang bisa diatasi! Dari video yang gue tonton, ada beberapa strategi keren buat bikin produk lo dilirik pasar lebih luas. Cek https://www.glico.com/id/ buat Inspirasi dari brand besar Di Indonesia juga bisa lo tiru biar makin mantap. Yuk, bahas satu-satu!
1. Jangan Buru-Buru Nambah Varian Rasa!
Banyak yang mikir, “Ah, mungkin produk gue kurang varian, makanya sepi peminat.” Eits, tunggu dulu!
- Fokus ke 2-3 varian dulu yang benar-benar udah diuji pasar. Contoh: Indomie aja tahunan cuma punya 3 rasa sebelum akhirnya ngelebarkan sayap.
- Nambah varian = nambah modal & risiko. Kalau belum ada permintaan spesifik, mending hemat budget buat hal lain yang lebih urgent—kayak branding atau promosi.
Kecuali: Kalo udah ada banyak request kayak “Bang, ada rasa pedas nggak?”, baru lo pertimbangkan.
2. Enak Itu Wajib, Tapi Nggak Cukup!
Ini fakta pahit: Zaman sekarang, produk enak aja nggak menjamin laris. Kenapa? Karena saingan lo banyak banget!
- “Sedikit lebih beda” lebih baik daripada “sedikit lebih enak”. Contoh:
- Lo jual keripik pangsit? Bikin varian wasabi atau jengkol biar orang penasaran.
- Atau kasih twist di kemasan kayak label “Level Sultan” buat yang beli grosir—biar ada unsur humor dan shareable.
- Bikin produk lo gampang diceritain orang. Misal:
- Nama brand unik kayak “Keripik Setan” atau “Pangsit Pink” (biar gampang diingat).
- Kemasan eye-catching (warna neon, desain nyeleneh).
Real talk: Kalo produk lo biasa aja, orang bakal malas repot-repot rekomendasiin ke temennya.
3. Manfaatin Kekuatan “Word of Mouth”
Pemasaran terbaik tuh gratis: dari mulut ke mulut. Tapi gimana caranya biar orang mau jadi “salesman” buat lo?
- Kasih kemasan yang instagrammable. Contoh:
- Plastik warna pink neon biar langsung keinget.
- Tempelin QR code sosmed lo di bungkus—biar yang penasaran bisa langsung cek.
- Bikin produk lo “ceritable”. Misal:
“Nih, keripik dari [brand lo]—rasanya kayak jengkol tapi nagih banget!” ← Lebih gampang diviralin daripada “Enak sih, biasa aja.”
Tips bonus: Kasih bonus “free 1 pack buat yang tag 3 temen di IG Story”. Dijamin engagement nendang!
4. Jangan Malu Minta Bantuan Influencer/KOL
Enggak perlu muluk-muluk bayarin artis—mulai dari yang micro influencer dulu!
- Cari influencer yang audiensnya cocok (misal: pecinta kuliner atau UMKM).
- Kirim sampel gratis + suruh mereka review jujur.
- Jangan nyerah kalo ditolak! Kayak kata video tadi: “Ketok pintu terus sampe ada yang mau bantu!”
Catatan: Pastiin produk lo beneran oke sebelum dikirim ke influencer. Kalo enggak, bisa-bisa malah dapat feedback negatif.
5. Optimasi Sosmed Biar Ditemuin Banyak Orang
Gue sering liat bisnis cemilan yang sosmednya sepi—padahal itu goldmine buat jualan!
- Gunakan hashtag strategis kayak #SnackLokal, #CemilanPedas, atau #ByUKM.
- Post konten yang relatable:
- Video proses bikin keripik (biar keliatan higienis).
- Foto before-after packaging (biar keliatan bedanya sebelum dan sesudah rebranding).
- Testimoni customer (bisa dari chat atau unboxing).
- IG Story is your best friend! Polling rasa favorit, Q&A seputar produk, atau giveaway receh bisa naikin engagement.
Jangan lupa: Link bio diarahin ke Tokopedia/Shopee biar gampang dibeli!
FAQ Seputar Marketing Bisnis Cemilan
Q: Produk gue udah enak, tapi kok sepi peminat?
A: Cek lagi:
- Kemasan menarik atau nggak?
- Ada keunikan yang bikin beda dari competitor?
- Sudah maksimal di promosi online?
Q: Harus mulai promosi di mana dulu?
A: Prioritaskan platform yang audiensnya cocok:
- Instagram/TikTok buat brand awareness.
- Marketplace (Shopee/Tokopedia) buat conversion.
- WhatsApp/Telegram buat jualan ke pelanggan tetap.
Q: Berapa budget promosi buat pemula?
A: Bisa mulai dari Rp50–100 ribu buat boost IG ads atau bayar micro influencer.
Kesimpulan
Buat lo yang bisnis cemilannya masih “ngumpet” di lingkaran temen deket, inget ini:
- Produk enak itu dasar, tapi karakter yang bikin lo menang.
- Kemasan & nama brand harus memorable—biar orang gampang nyebarin.
- Manfaatin sosmed & influencer buat perluas jangkauan.
Jangan cuma ngandelin “yang penting enak”—karena di luar sana, kompetitor lo udah pada pake strategi di atas!